Bila suatu gelombang atau grup gelombang membentur suatu rintangan seperti ujung pemecah gelombang atau ujung pulau, maka gelombang akan mengalami difraksi. Pada proses difraksi ini terjadi suatu perpindahan energi gelombang secara lateral. Perpindahan energi ini juga akan menyebabkan timbulnya gelombang di daerah yang terlindung pulau, bangunan pantai, atau pemecah gelombang tersebut, namun tinggi gelombang ini akan lebih kecil dibanding tinggi gelombang datang.
Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus. Untuk rintangan atau penghalang yang berupa celah, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang tersebut disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Sehingga gelombang membentur kedua ujung diantara celah tersebut.
Terdapat asumsi-asumsi yang dibuat dalam teori difraksi, yaitu:
1. Air adalah fluida ideal
2. Gelombang amplitudo kecil dan dapat dijelaskan dengan teori gelombang linier
3. Aliran irrotasional dan sesuai dengan fungsi potensial, yang memenuhi persamaan dari Laplace
4. Kedalaman menuju pantai dari penghalang atau rintangan adalah konstan.
Sehingga dari asumsi tersebut diturunkan suatu rumus perhitungan difraksi berupa Koefisien Difraksi gelombang (K') yang merupakan perbandingan antara tinggi gelombang di titik yang terlindungi penghalang dan tinggi gelombang datang, yaitu:
HA = K'Hp
Sumber:
Hidayati, Nurin. 2017. Dinamika Pantai. UB Press: Malang.
Prarikeslan, Widya. 2016. Oseanografi. Kencana: Jakarta.
Sumber Gambar:
Google Earth Pro.
Prarikeslan, Widya. 2016. Oseanografi. Kencana: Jakarta.
Comments
Post a Comment