Apabila suatu gelombang atau grup gelombang memasuki suatu perairan dengan kedalaman yang berubah, misalnya dari laut dalam menuju laut dangkal dan arah penjalarannya tidak tegak lurus dengan garis-garis kontur kedalaman, maka akan terjadi perubahan cepat rambat dan arah penjalaran gelombang. Pada bagian laut dalam gelombang akan bergerak lebih cepat dibanding laut dangkal. Cepat rambat gelombang ini berubah, namun periode dari gelombang tidak berubah. Sehingga pada kontur kedalaman yang lebih kecil akan terjadi penyesuaian gelombang terhadap keadaan kontur kedalaman. Hal ini mengakibatkan gelombang akan berubah arah sesuai keadaan kontur kedalaman.
Perubahan arah penjalaran gelombang ini disebut juga dengan refraksi gelombang. Refraksi gelombang ini cenderung membuat muka gelombang akhirnya sejajar dengan garis pantai. Refraksi gelombang di sepanjang topografi pantai yang kompleks dapat dilihat dari pantai yang berbentuk teluk maupun semenanjung.
Arah penjalaran gelombang yang disebut dengan orthogonal atau sinar gelombang adalah tegak lurus dengan muka gelombang. Pada daerah teluk, sinar gelombang akan mengalami divergensi atau penyebaran. Sementara itu pada daerah tanjung, sinar gelombang akan mengalami konvergensi atau pemusatan.
Daerah tanjung akan mengalami hempasan gelombang lebih besar dibanding daerah teluk. Karena pada daerah tanjung terjadi pemusatan energi gelombang dan tinggi gelombang lebih besar dibanding daerah teluk. Daerah tanjung umumnya mengalami erosi sedangkan pada daerah teluk lebih cenderung mengalami deposisi.
Sumber:
Prarikeslan, Widya. 2016. Oseanografi. Kencana: Jakarta
Wirjohamidjojo, Soerjadi., dan Sugarin. 2008. Praktek Meteorologi Kelautan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika: Jakarta
Sumber Gambar:
Prarikeslan, Widya. 2016. Oseanografi. Kencana: Jakarta
Google Earth Pro
Comments
Post a Comment